Namaku Gladys Caroline Swan. Keluarga dan teman-temanku selalu memanggil Glad, karena menurut mereka aku selalu dalam keadaan berbahagia. BIG WRONG.
Aku tinggal di kota Dublin dan aku berkuliah di salah satu universitas terbaik di kota kelahiranku. Aku mengambil jurusan political science. Karena daddy dan kakak laki-laki ku tersayang berkecimpung di dunia.politik. Pagi itu aku terburu-buru turun dari mobil Kak Leon karena aku punya waktu 5 menit sebelum mata kuliah pertama di mulai.
“Hati-hati Glad, nanti kamu jatuh“ Kak Leon memperingatkan, tapi aku terus berlari memasuki kampus ku.
Dan.... Brughh. Aku menabrak seseorang hingga terjatuh.
“Sorry, I‘m in hurry!“ ucapku tergesa-gesa.
“Are you OK?“ ucap orang yang aku tabrak yang ternyata seorang cowok.
“Ya, I‘m Ok. God, I‘m late. Bye“ aku langsung saja lari meninggalkan cowok itu. Pasti dia bengong melihat tingkah konyolku. But I don‘t care dari pada aku telat dan kena marah Mrs. Suzzy yang killer itu.
Finally, kuliah pertama pun selesai. Rencananya aku mau pergi ke perpustakaan buat cari bahan tugas yang baru di kasih Mrs. Suzzy. Tapi ditengah jalan aku bertemu Clariss sahabat baikku dari kecil. Namanya sih Clarissa Ramona dePunniet tapi aku biasa manggil dia Clariss. Kalau lihat kami berdua kita bagaikan bumi dan langit. Kenapa? Karena Clariss itu senang bersolek dan modis, padahal tanpa make up pun Clariss sudah cantik. Sedangkan aku, hmmm.. Aku anti dengan yang namanya make up. Bisa dibilang aku ini cewek tomboy. Clariss punya banyak teman cowok sedangkan aku tidak. Karena aku lebih memilih bersikap cuek sama makhluk yang namanya cowok.
Bukan berarti aku nggak pernah pacaran loh. Dulu waktu masih kelas 1 SMU aku pernah punya pacar. Namanya Revanno Adams,dia kakak kelasku. Kita pacaran udah 3 tahun. Sampai pada akhirnya malapetaka itu datang. Kak Vanno yang seorang pembalap motor harus meregang nyawa di tempat favoritnya. Iya, Kak Vanno meninggal di Dublin sirkuit tahun lalu. Dunia ku langsung gelap,hancur berkeping-keping. Aku sangat mencintai Kak Vanno dan nggak akan ada yang bisa gantiin tempat dia di hati aku. Melihat orang yang paling kita cintai meregang nyawa didepan mata kita bukan hal yang mudah. Rasa sakit itu masih terasa sampai saat ini.
Terlebih lagi sehari sebelum balapan mulai aku dan Kak Vanno terlibat pertengkaran. “If I could turn back the time i would put you first in my life“, aku menyesali pertengkaran kami. Aku yakin Kak Vanno tidak bisa berkonsentrasi dan fokus karena terbebani oleh masalah kami berdua.
Tapi semuanya sudah terlambat, Kak Vanno sudah tenang di sisi Tuhan. Aku nggak bisa terus-terusan menangisi kepergiannya. Sejak saat itulah aku menjaga jarak dengan makhluk yang namanya cowok.
Kembali ke hari itu.
Clariss mengjakku ke kantin karena dia ingin menceritakan sesuatu.
Di kantin....
“Mau cerita apa sih?“ tanyaku penasaran.
Tapi Clariss malah senyum-senyum nggak jelas.
“Clariss.....“ panggilku, tapi Clariss tetap senyum-senyum gk jelas.
Aku pun mulai kesal dan hendak pergi meninggalkan Clariss.
Apa ya yg mau diceritain Clariss sampe bikin dia senyum-senyum gsk jelas.
Jawabannya ada di part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar