Rabu, 08 Agustus 2012

***BLUE*** (Chapter IV)

***FLASHBACK*** 

Hana, maaf. Maaf karena aku tidak pernah cerita padamu. Terima kasih karena kamu telah membangkitkan semangatku. Syukurlah aku punya teman seperti kamu. 

*** 

Hari itu begitu pulang sekolah, aku langsung mengobrak-abrik lemari pakaian. Dibanding waktu pertama kali ke Live House, kali ini aku lebih gemetaran. Pilihanku jatuh pada baju terusan bermotif bunga dan flat shoes warna putih.Sebelum pergi dengan jujur aku pamitan ke Mama. 
"Mama, aku pergi ke Live House." 
Padahal Mama pernah berkata, "Sebelum lulus SMU, jangan main ke mana-mana." 
Tetapi aku diizinkan pergi mungkin karena sikap manisku selama ini. 

Live Spot Fun House. Itu adalah sebuah Live House kecil yg ada di Sligo, tempat yg sama dengan yg kukunjungi bersama Hana beberapa waktu yg lalu. 
Dengan menguatkan diri, aku yg tidak biasa di lingkungan seperti ini duduk sendirian menunggu konser mulai. 
Seandainya aku bersama Hana, mungkin hatiku lebih tentram. Kemarin dengan santai Hana berkata, "Kamu tidak apa-apa kan pergi sendiri?". 
Meskipun di dalam hati aku setuju dan berjanji akan berusaha, tapi setelah dipikir-pikir lagi aneh juga.Tujuanku datang ke Live House bukan untuk mengungkapkan isi hati ke Mark melainkan sekedar menonton. Jadi untuk apa berusaha? 

Aku ini memang payah. 
Di saat sedang menyesali diri, lampu Live House padam, pertanda konser akan segera dimulai. Lampu spot light mulai menyinari panggung, tapi di antara pemain band tidak ada sosok Mark. 
"Selamat datang di konser kami - Starlight," sapa seorang cowok sambil menggenggam mike. Jangan-jangan Starlight itu nama lain Be Positive... 
Aku segera mencari dan memperhatikan tulisan yg tertera di sobekan karcis di tengah kegelapan Live House. Di karcis itu tertera "TODAY'S LIVE - STARLIGHT & BE POSITIVE". 
Ternyata hari ini ada dua band yg tampil. 

Hatiku lega. Bella tenang, jangan tegang hiburku dalam hati. Sambil mendengarkan permainan band Starlight, aku bertopang dagu. Aku benar-benar tidak bisa menikmati lagu-lagu yg mereka nyanyikan. 
Empat buah lagu rock sudah dinyanyikan dan grup band itu pun pamit. 
Tak lama kemudian di atas panggung yg gelap terdengar bunyi petikan gitar dan bassyg sedang tes bunyi. Perlahan-lahan aku mulai biasa dengan suasana Live House ini. 

"Eh, vokalis band berikutnya keren lho!" 
Mereka membicarakan Mark. Sepertinya dia cukup populer. 
Obrolan cewek-cewek di kursi belakang terdengar nyaring di telinga. Padahal mereka tidak sedang ngomongin aku, tapi entah kenapa wajahku memerah. 
Lagu apa yg akan dinyanyikannya? 
Seperti apa ekspresinya saat menyanyi nanti? 
Jantungku berdetak kencang. Tak lama, lampu menyala menyorot ke panggung. 

Mark! 
Dia dengan tenang menggenggam mike begitu lampu spot light mengarah ke arahnya. 
Bersamaan dengan kemunculan Mark, pengunjung yg lain langsung menjerit riang. 
"Mark!!" jerit beberapa cewek. Tapi Mark diam saja, hsnya menundukkan kepala pelan. Sedetik kemudian, terdengar bunyi drum ditabuh. Lalu ekspresi Mark berubah. 

Keren. Dalam sekejap isi kepalaku langsung kosong. Mataku terus menatap Mark yg biasanya pendiam dan berantakan sekarang dia penuh energi. Suaranya menggema nyaring dan kuat, padahal tubuhnya kecil. 
Lagu yg dinyanyikannya tidak begitu bagus, tapi dapat menarik perhatian orang. 
Sepertinya kharisma dirinya yg membuat semua itu terjadi. Suaranya yg agak parau bercampur dengan suara backing vocal. 

Keren. Sangat keren. 
Sejujurnya aku tidak tahu harus mengatakan apa untuk melukiskan suasana ini. Aku pernah meminjam rekaman kaset grup band lain yg sedang trend dari Hana, tapi semuanya biasa saja. Yg tidak biasa adalah grup band Mark ini - Be Positive. 
Rasanya ada energi yg menyedotku untuk terus mendengar dengan semangat sampai tubuhku terasa ringan. Isi kepalaku kosong dan kosong. Jantungku yg berdetak kencang membuatku jadi ikut-ikutan berdiri dan berjingkrak riang dengan pengunjung lainnya. 
Mataku terus menatap Mark di panggung. 

"Maaf, kami sudah mau beres-beres." 
"Eh?" 
Begitu menoleh, petugas Live House yg sedang sibuk membereskan kursi menatapku bingung. Tatapannya itu menyadarkanku kalau pertunjukkan sudah berakhir. 
"Maaf." Aku segera berdiri lalu bergegas keluar ruangan. Suara Mark terus menggema di telinga sampai membuatku terbuai. 
"Tidak apa-apa?" 
"Iya." 
Salama 40 menit lebih aku terbuai dalam keramaian Live House, membuatku berat untuk melangkah pergi. 

"Bagaimana?", tanya penjaga konter. 
"Eh?" 
Seperti biasa aku tetap saja bengong. 
"Nanti datang lagi, ya." 
"Iya." 
Saat berjalan sempoyongan keluar dari pintu masuk Live House, dari belakang terdengar langkah kaki seseorang yg berjalan tergesa-gesa. 
"Terima kasih untuk hari ini." 
"Sama-sama." 
"Oh,thanks." 
Penjaga konter mengajak pemilik langkah tergesa-gesa itu berbicara. 
"Mark juga keren,kan." 
Tanganku yg sedang memegang handle pintu langsung berhenti begitu mendengar nama Mark disebut.
Aku berbalik pelan-pelan. Di sana tampak rombongan orang-orang yg tadi berdiri di atas panggung. Rombongan yg membuat mata, telinga dan hatiku terbuai habis. Be Positive. 

*** TO BE CONTINUED*** 

Apa yg akan terjadi selanjutnya..????? 
Tunggu kelanjutan kisahnya yha... 

Saran dan kritiknya juga saya tunggu.. 

Gomawo ^.^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar