*** FLASHBACK ***
“Mau cerita apaan sih ?“ tanyaku, tapi Clariss malah senyum-senyum nggak jelas.
“Clariss...“ tanyaku lagi.
Dan Clariss tetap senyum-senyum nggak jelas. Aku pun kesal dan akhirnya mulai beranjak untuk pergi meninggalkan Clariss.
***
“Glad, wait. Please don‘t go,“ ucap Clariss sambil menahan tanganku agar tidak pergi.
“Ya sudah, cepat cerita. Jangan senyum-senyum nggak jelas gitu. Bete tahu nggak,“ gerutuku pada Clariss sambil manyun.
“I‘m sorry, Glad,“ ucapnya meminta maaf.
“It‘s ok, well what happen?“
“Glad, kamu tahu nggak kalau di kampus kita ada anak barunya,“ ucapnys terburu-buru.
“So....?“ tanyaku sambil mengerutkan dahi.
“Glad, ya ampun. Mereka berlima bener-bener handsome. Kamu pasti bakalan langsung fallin in love at first sight sama mereka,“ Clariss bercerita dengan mata yang berbinar-binar.
“OMG, Clariss. Jadi kamu narik-narik aku kesini cuma buat denger hal ini,“ seruku dengan suara agak meninggi.
“Why ? Aku pikir kamu harus ketemu mereka Glad.“
“No way, I‘m go...“ ketika aku hendak berdiri Clariss mengucapkan hal yang membuat luka lama dihatiku kembali perih.
“Glad, jangan keras kepala. Mau sampai kapan kamu bersikap dingin dan cuek sama cowok ? Sampai kapan Glad ? Kamu tuh cantik, banyak banget cowok yang suka sama kamu Glad, tapi mereka enggan mendekat karena sikap kamu yang seperti ice princess. Inget Glad Vanno udah nggak ada. Dia udah meninggal dan nggak mungkin kembali,“ ucap Clariss.
Mendengar kata-kata Clariss tubuhku serasa beku dan mati rasa. Kenapa Clariss menyebut nama Vanno lagi. Kenapa ?.
“Cukup Clariss, kamu jahat,“ aku langsung pergi meninggalksn Clariss di kantin sambil menangis.
Karena jalan tergesa-gesa dan sambil menangis. Lagi-lagi aku menabrak seseorang seperti tadi pagi.
“Sorry,“ aku meminta maaf tanpa melihat wajah orang yang aku tabrak itu.
“Ngga apa-apa kok. Hey kamu yang tadi pagi nabrak aku kan ?“ ucap cowok itu.
Dan terpaksa aku menegakkan wajahku dengan mata yang sembab aku menatap cowok yang ku tabrak itu.
“Ada apalagi ? Aku kan udah minta maaf,“seruku kesal.
“Hey, kamu menangis ? Kamu kenapa ?“ tanya cowok itu lembut.
“Bukan urusan kamu,“ bentakku sambil berlalu pergi. Tapi cowok itu malah mengikutiku.
“Hey tunggu,“ panggilnya sambil mengejarku. Dan dia menghadang jalanku.
“Nama kamu siapa ? Aku Mark Feehily,“ cowok itu berkata sambil mengulurkan tangannya padaku.
“Kamu nggak perlu tahu siapa nama aku,“ ujarku sambil menepis tangannya.
Tapi tiba-tiba Clariss muncul dan berteriak memanggil namaku.
“Gladys. Tunggu Glad,“ Clarissa berlari ke arahku. Aku langsung pergi dari situ tanpa menghiraukan cowok yang bernama Mark itu.
Penasaran bakalan ada kejadian apalagi. Tunggu lanjutannya yak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar