Rabu, 08 Agustus 2012

*** BLUE *** (Chapter V)


***FLASHBACK***

“Mark juga keren, kan!”
Tanganku yg sedang memegang handle pintu langsung berhenti begitu mendengar nama Mark disebut.
Aku berbalik pelan-pelan. Di sana tampak rombongan orang-orang yg tadi berdiri di atas panggung. Rombongan yg membuat mata, telinga dan hatiku terbuai habis. Be Positive.

*** 

Di antara mereka ada Mark. Mataku langsung menatap lekat dirinya.
“Nanti main lagi ya.”
“Terima kasih untuk hari ini.”
“Permisi.”
Pemain drum yg bertubuh paling tinggi menarik aku yg berdiri mematung di depan pintu. Mark melirikku sekilas lalu kembali memperhatikan lurus ke depan. Sikapnya cuek seperti saat dikelas. Rasanya Mark tidak hafal tampang teman-teman di kelasnya. Ketika pikiran itu melintas di benakku, kakiku langsung membeku. Sudah sebulan kami sekelas dan Bella  yg penurut tidak pernah bertegur sapa dengan Mark.
“Kita jalan dulu, yuk!”
“Ke Monkey Tree Bar seperti biasa.”
Grup band Be Positive menaiki tangga sambil terus bercerita. Mark dengan diam mengikuti kelompoknya dari belakang. Aku menatap kepergian mereka dengan ceria. Warna biru yg kulihat waktu pertama kali bertemu dia kembali muncul dan menumbuhkan semangat. Selama setengah tahun aku terus mengejarnya dan sekarang aku sudah bosan hanya terus memandangnya.
“Mark!” panggilku setelah mengumpulkan kekuatan.
Mark berbalik saat mendengar namanya kupanggil. Tidak kusangka, ternyata bisa juga aku memanggil namanya. Mungkin ini akibat pengaruh dari permainan band mereka yg membuatku terbuai. Tanpa buang waktu, aku berlari dan berhenti di bawah anak tangga tempatnya berdiri. Tubuhku gemetaran karena grogi.
“Em…!”
Mark menatapku bingung hingga membuatku ikutan bingung harus bicara apa padanya.
“Em, namaku Isabella Fernandez. Murid SMU Summerhill kelad 1D. nomor urut 09. Isabella Fernandez!!”
Anggota band yg lain ikutan berbalik dan aku jadi pusat perhatian mereka. Tapi aku tidak merasa malu sedikitpun.
“Aku sekelas denganmu. Tapi sepertinya kamu tidak tahu aku, tapi aku tahu kamu. Hari ini untuk pertama kalinya aku dating ke sini untuk menonton penampilan grup band kamu dan ternyata bagus sekali. Tubuhku sampai memanas, seperti ingin menari karena sangat terbuai…”
Sebenarnya aku tidak tahu ingin mengatakan apa.
“Em… Aku hanya ingin mengatakan kalau penampilan kalian tadi sangat mengesankan!!” Setelah selesai mengatakan itu, aku menarik nafas dalam-dalam. Aku baru sadar kalau ternyata Mark dan anggota band lainnya terbelalak menatapku.
“Hahaha…….” Mendadak cowok yg seperti anak kuliahan, yg sedang memegang sarung gitar tertawa. Kemudian si pemain drum yg bertubuh paling tinggi, juga si pemain bass, semua tertawa terbahak-bahak. Aku jadi malu. Sangat malu.
“Ah, permisi!!!” pamitku tanpa melihat mereka dan segera lari ke atas.
“Tunggu dulu.” Saat aku beranjak lari, si pemain drum yg bernama Brian menahan langkahku dan mencengkram tanganku.
“Eh?”
“Mark ini teman sekelasmu, lho. Katakan sesuatu dong?”
Mark tampak panic dan tidak bicara sepatah katapun.
“Sudah tidak apa-apa. Aku…”
“Tenang saja. Dia memang begitu,” ujar pemain gitar sambil menepuk kepala Mark. Mark jadi tampak seperti anak kecil dan segera menghindari tepukan itu. Mereka tertawa tergelak-gelak melihat tingkah Mark.
“Aku, pulang.”
“Tunggu dulu. Tunggu!”
Pemain drum kembali mencengkram tanganku yg hendak kabur ini.
“Kamu ada waktu?”
“Eh?”
“Kalau tidak keberatan, yuk, ikut ke pesta yg diadakan fans fanatic kami yg semuanya cewek.”
Aku jadi makin panic karena tidak menyangka akan diajak mereka.
“Kak Brian!!”
Mark menatap pemain drum ini tapi dicuekin. Pemain drum dengan tetap mencengkram tanganku, naik ke atas.
“Ayo jalan. Tidak ada salahnya kita mengajak dia,” ujarnya santai tanpa maenunggu jawabanku. Ini namanya pemaksaan.
“Kak Brian!!”
Mark panic seorang diri. Dua lainnya dengan santai mengikuti dari belakang.
“Ayo, jalan. Kita harus ke bar. Bar.”
“Di sana ada cewek. Cewek, lho!”
Tanpa bisa melawan, aku menurut saja ditarik oleh pemain drum.
“Toast!!”
Pesta itu di gelar di Monkey Tree Bar yg ada di sebelah Live House. Interior bar yg dibuat seperti tahun 50-an dengan kesan pop tampak unik. Pemilik bar yg masih muda dengan santai berkata,”Be Posi. Belakangan ini makin tenar, ya!”
Anggota band Be Positive memang sering datang ke tempat ini. Sedangkan aku baru pertama kali masuk ke tempat seperti ini dan masih belum percaya kalau bisa dating ke sini bersama orang-orang yg membuaiku dari atas panggung tadi. Otomatis aku jadi terbengong-benngong.

***TO BE CONTINUED***

Penasaran gimana pesta yg di buat anak-anak Be Postive dan Bella…?????
Tunggu kelanjutannya yhaaaaaaa………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar